Mata Kuliah : Dasar Penulisan Multimedia
Nama : Ghaniya Alifa Chairani
NPM : 210104190037
Kelas : B / Manajemen Produksi Media
Isi :
Penulisan Artikel
Tema : Human Interest
Topik : Misteri
Jembatan
Cincin dan Sejarah Mistisnya
Jembatan yang terletak di Jatinangor,
Kab. Sumedang ini dikenal memiliki banyak kisah mistis. Jembatan ini dibangun
oleh perusahaan kereta api Belanda
yang bernama Staat
Spoorwagen Verenidge Spoorwegbedrijf pada tahun 1917.
Pada awalnya jalur kereta hanya akan dibangun dari daerah Rancaekek –
Jatinangor saja, yang kira-kira
sepanjang 5,25 km. Tetapi pihak militer Belanda meminta
rencana pembangunannya diperpanjang sampai ke Tanjungsari dan Citali, sepanjang 11,5 km.
Namun keterbatasan dana membuat pihak Belanda kembali merubah rencananya, akhirnya jalur Rancaekek – Jatinangor – Tanjung Sari resmi beroperasi pada tahun
1921.
Jepang yang menjajah sejak 1942 hingga 1945 membawa
dampak besar bagi Jembatan Cincin. Rel kereta jembatan ini dibongkar dan dipindahkan
ke Banten untuk pembangunan jalur kereta Saketi-Bayah. Karena hal itu kini
jembatan cicin tidak memiliki rel kereta.
Dulu,
jembatan yang memiliki 11 tiang dan 10 lekukan ini berfungsi sebagai lintasan
kereta api yang membawa hasil perkebunan Jatinangor menuju Bandung. Proses
pembangunannya tidaklah berjalan mulus. Awalnya proses pembangunan jembatan ini
tidak disetujui oleh warga sekitar, namun Belanda bersikeras membangun jembatan
tersebut. Akhirnya warga menyetujui dengan suatu syarat, yaitu tidak mengganggu
komplek pemakaman yang ada di sekitar jembatan.
Karena sistem kerja rodi
yang keras, pembangunan jembatan cincin banyak menelan korban jiwa. Tidak heran
jika banyak hal mistis yang terjadi di jembatan tersebut. Pemakaman yang berada tepat di bawah Jembatan Cincin
juga memperkuat cerita-cerita mistis yang sudah beredar di masyarakat.
Tidak jarang
mahasiswa yang tinggal di kos-kosan di sekitar jembatan cincin mengalami
kejadian-kejadian mistis. Seorang mahasiswa yang tinggal di kos-kosan dekat
jembatan cicin mengaku kalau Ia melihat pocong yang membenturkan kepalanya ke
setiap pintu kamar di kosannya.
Lalu, pada
suatu malam dua mahasiswa sedang melewati jembatan tersebut. Tiba-tiba salah
seorang dari mereka menunjuk titik merah yang semakin mendekat, lalu
membentuk sosok melayang dengan jubah merah. Sosok tersebut berambut panjang dan berwajah pucat,
melayang tepat di depan mereka berdua sambil menyeringai, lalu terus melayang
hingga menghilang.
Padahal,
pemandangan dari atas Jembatan Cincin sangat indah. Dari sana kita dapat
melihat Universitas Padjadjaran, Gunung Manglayang, Gunung Geulis, hingga jalur
Bandung-Sumedang. Untuk menuju Jembatan Cincin ini, kita dapat melalui daerah
Cisaladah, Cikuda, Gang Mawar, atau jalan pintas lain.
Meski
terkenal dengan cerita mistisnya, Jembatan Cincin sebenarnya dapat dijadikan
salah satu destinasi yang wajib dikunjungi jika berkunjung ke Jatinangor.
Karena dari sana kita dapat melihat pemandangan indah yang dapat memanjakan
mata kita. Tapi tentu saja, sebaiknya hal itu dilakukan di siang hari jika
tidak ingin mengalami hal-hal mistis seperti yang diceritakan diatas.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar